Adegan-adegan seksual yang membakar gairah kini telah tidak lagi tertayangkan. Walaupun mungkin masih membara dalam pikiran mereka yang tadi menontonnya. Diana yang rupanya sudah terbiasa menonton film-film semacam itu sudah mulai mengantuk.
Dengan hanya mengenakan sehelai daster ia menelungkupkan dirinya di pembaringan. Ia tidak merasa sungkan atau risih dengan keberadaan Gunadi, seorang pemuda remaja yang biasa mengawaninya. Terutama dalam melalui malam-malam panjang yang menjemukan, ketika kesepian dan kebosanan melanda hatinya. Tanpa adanya pilihan lain Gunadi, pemuda perantau dari Cilacap, menjadi pendamping yang tak pernah menuntut. Ia setia menemani Diana menonton TV, bahkan juga sekali-sekali ‘video porno,’ dan setelah itu menungguinya hingga tertidur.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar